Cara Menggambar Manual Segi Enam Sama Sisi

Oktober 07, 2016
Gambar 1.0 memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran. Caranya ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan. 
Cara Menggambar segi enam sama sisi
Gambar 1.0

Gambar 2.0 memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran. Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 30' membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.
Gambar 2.0

Refensi : 
  • Buku Ajar Gambar Teknik UNNES Oleh Drs.Muhammad Khumaedi, M.Pd

Pengertian Pompa

Oktober 06, 2016
Pengertian PompaSecara sederhana sebuah pompa dapat didefenisikan sebagai sebuah mesin yang dioperasikan untuk menghasilkan kerja mekanis yang selanjutnya digunakan untuk memindahkan fluida cair melalui suatu sistem perpipaan sekaligus meningkatkan tekanan dari fluida cair tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sebuah pompa memiliki tujuan sebagai berikut :
Pertama, untuk memindahkan fluida cair dari satu tempat ke tempat yang lain yang kita bisa dapati dalam proses pemindahan air dari reservoir bawah ke tangki penyimpanan atas yang antara lain terdapat pada rumah, gedung dan lainnya.
Kedua, untuk mensirkulasi fluida cair di sekitar sistem, seperti water pump untuk mensirkulasi air pendingin atau oil pump untuk mensirkulasi minyak pelumas pada engine.
Pada umumnya mekanisme pada pompa berupa reciprocating atau rotary yang membutuhkan energi dalam menghasilkan usaha mekanisnya untuk menggerakkan fluida. Oleh karena itu, pompa beroperasi bersamaan dengan mekanisme penggerak sebagai tenaga gerak pompa. Mekanisme penggerak pompa dapat berupa namun tidak terbatas pada mekanisme manual (tuas), motor listrik, atau motor bakar. Komponen Utama Sistem Pemompaan Suatu sistem pemompaan cukup kompleks terdiri atas beberapa komponen utama dan komponen pendukung selain pompa itu sendiri untuk menjamin proses aliran fluida, pengaturan tekanan, pengaturan debit aliran, monitoring dan troubleshooting dapat dilakukan dengan lebih lancar dan lebih mudah.
Komponen utama sistem pemompaan adalah :
  • Pompa
  • Penggerak pompa, berupa : motor listrik atau mesin diesel
  • Pemipaan
  • Valve
Peralatan pengguna akhir dengan persyaratan tertentu (misalnya tekanan, kecepatan aliran atau debit) yang menetukan komponen dan susunan sistem pemompaan. Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik.Selain komponen - komponen tersebut, suatu sistem pemompaan juga dilengkapi beberapa komponen pendukung antara lain sebagai berikut :
  • Pressure gauge
  • Regulator
  • Pressure switch
  • Protection switch
  • Filter
Referensi :
  1. Pump Characteristic and Application, 2nd ed. Michael W. Volk, P.E
  2. Avallone, Eugenen A., & Baumeister, TheodoreMark's Standard hanbook for Mechanical Engineers, Mc Graw Hill , New York, 1999
  3. Karassik, I. J., Krutzsch, W. C., Fraser, W. H., and Messina, J. P. ,  Pump Handbook, Third Edition, McGraw-Hill, New York, 2000.
  4. www.wikipedia.com
  5. Pedoman Efesiensi Energi untuk Industri - www.energyefficiencyasia.org
  6. Sumber Artikel : Teknik Mesin Blog

Macam-Macam Garis Gambar Teknik Mesin

Oktober 06, 2016
Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis tersebut dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan aturan yang ada. Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.



































Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan garis gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar yang dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk menghindari kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan perbandingan seperti di bawah ini.

Untuk memperjelas penggunaan dari masing-masing jenis garis tersebut, dapat dilihat Gambar 3. Pada gambar tersebut nampak bahwa masing-masing jenis garis digunakan sesuai dengan fungsinya seperti yang telah dijelaskan.
Gambar .3

Sekian terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber : Buku Ajar Gambar Teknik UNNES Oleh Drs.Muhammad Khumaedi, M.Pd

Pengertian dan Macam-Macam Proyeksi Ortogonal

Oktober 06, 2016
Gambar proyeksi: Untuk menyajikan sebuah gambar benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi dipergunakan cara proyeksi. Proyeksi merupakan cara pandang benda dari titik, garis,bidang yang merupakan suatu gambar yang akan kita lihat dari setiap sisi-sisinya. berikut ini ada beberapa jenis proyeksi, diantaranya sebagai berikut :

1. Proyeksi Isometri

Sebagai contoh diambil sebuh kubus. kemudian kubus ini diletakan seperti pada gambar isometri tersebut. kemudian kubus ini dimiringkan sehingga bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, sudut antar bidang bawah dan bidang horizontal menjadi 35°. ketika proyeksi ini dibidang P proyeksinya akan menunjukan ketiga bidang dari kubus. dalam gambar ini proyeksi ini sisi-sisi AB,AD,AE sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120°. Ketiga garis lurus AB, AD, dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebelumnya, panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu sekala yang sama yaitu 0,82 : 1. hasilnya dari sin 54. oleh karena itu sekala perpendekan ini ditentukan demikian rupa hingga skala standart pada garis miring 45° dipindahkan pada garis miring 30°, sekala ini disebut skala isometri.

2.Proyeksi Dimetri

Proyeksi Dimetri
Pada gambar dismping menunjukan dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.






3. Proyeksi Trimetri
Proyeksi Trimetri
Dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama dengan demikian proyeksi ini disebut proyeksi trimetri.





4. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi Ortogonal
Proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya, garis-garis memperoyeksikanya benda terhadap bidang proyeksi disebut bidang proyektor. selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.

Demikianlah yang saya uraikan tentang 4 proyeksi/pandangan pada gambar mudah-mudahan bermanfaat sekian dan terimakasih wasalam



Perhitungan Roda Gigi Payung

Oktober 04, 2016
Apabila diinginkan memindah daya pada posisi poros yang bersinggungan (intersection) dapat digunakan roda gigi payung. Contoh penggunaan roda gigi ini misalnya pada : drill chuck, jalur vertikal pada mesin planning, mekanisme pengatur langkah pada mesin sekrap dan pengatur arah pada mesin bor pekerjaan berat. Pada umumnya pasangan roda gigi payung membentuk sudut 90° namun dalam hal tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi payung dengan dengan sudut lebih besar dan lebih kecil dari 90°.
Pemakaian roda gigi payung (Bevel gear) adalah untuk memindahkan putaran (daya putar) dari suatu poros yang lainnya dengan berbagai macam posisi menyudut dan berbagai macam perbandingan putaran.

Berbagai macam sudut tersebut dapat kita katagorikan menjadi 3 macam yaitu :
  • Besar sudut sama dengan 90°
  • Besar sudut lebih kecil dari 90°
  • Besar sudut lebih besar dari 90°
Jika dilihat dari sistem pembentukan profil gigi dari dasar-dasar pengukurannya, roda gighi payung ini sama halnya dengan roda-roda gigi lainnya, yaitu dibentuk dengan 2 sistem :
  • Menurut sistem metrik (MM)
  • Menurut sistem Diametral Pitch (DP)
Dalam pembuatan roda gigi payung ini pada perencanaanya adalah harus selalu berpasanagan, karena antara yang saatu dengan lainnya itu, baik dari bentuk maupun ukurannya adalah akan saling berpengaruh. Atau tegasnya apabila sepasang roda gigi payung telah direncanakan untuk suatu pemindahan tenaga atau putaran dengan suatu perbandingan tertentu dan dengan besar sudut antara kedua porosnya sudah tertentu pula, maka kedua roda gigi tersebut tidak bisa dipakai untuk perbandingan ataupun besar sudut yang lainnya.

GAMBAR HUBUNGAN SEPASANG RODA GIGI PAYUNG DENGAN SUDUT 90°

Keterangan :
Dk = Diameter kepala
Dt = Diameter tusuk
R = Jari-jari penjuru
b = Lebar gigi
Ha = Tinggi kepala gigi
Hi = Tinggi kakia gigi
α = Sudut poros
β = Sudut tusuk
ϫ = Sudut mika
λ = Sudut potong
ᵟ = Sudut kepala
€ = Sudut kaki
θ = Sudut miring samping

SISTEM METRIK
Ketentuan-ketentuan untuk sistem metrik adalah sama halnya dengan untuk roda-roda gigi lurus yaitu :

Modul Gigi (M)
Modul gigi ditentukan pada lingkaran-jarak-bagi paling besar yaitu :
t D1
M = ----- = ------- (mm)
π z1
Keterangan :
M = Modul gigi (mm)
t = Jarak antara gigi terluar (mm)
D = Diameter jarak gigi (mm)
Z = Jumlah gigi

Diameter Tusuk ( Dt ) :
Dt = Z . M
Tinggi kepala gigi ( Ha )
Ha = 0,8 . M
Tinggi kaki gigi ( Hi )
Hi = 1 . M
Tinggi gigi ( Hg )
Hg = 1,8 . M
Dan aja juga yang menggunakan ketentuan :
Ha = 1 . M
Hi = 1,66 . M
Hg = 2,66 . M

Jika sepasang roda gigi payung bekerja dengan sudut antara porosnya adalah 90° , maka :

Untuk roda gigi I

               Z1
Tg α1 = -----
               Z2
Untuk roda gigi II


               Z2
Tg α2 = -----
               Z1

              Dt1
R1 = ------------ ( Untuk roda gigi I )
         2 Sin β 1


                Dt2
R2 = -------------- ( Untuk roda gigi II )
           2 Sin β 2


             Ha
Tg ᵟ = -------
             R1

             H1
Tg € = -----
              R

Sudut muka = Sudut tusuk + Sudut kepala ( ϫ = β + ᵟ )
Sudut potong = Sudut tusuk – Sudut kaki ( λ = β - € )
Sudut miring samping = 90° – Sudut tusuk ( 90° - β )



SOAL : PERHITUNGAN RODA GIGI PAYUNG
1. Hitunglah dimensi / ukuran suatu roda gigi payung, jika diketahui jumlah gigi yang dibuat adalah : Z = 24 buah, Modul yang digunakan Modul M 2,75 dan sudut tusuknya adalah β = 45º



JAWAB :
1. Diameter Tusuk (Dt)
Dt = Z x M
     = 24 x 2,75
     = 66 mm

2. Diameter Kepala (Dka)
Dka = Dt + 1,6 x M Cos β
        = 66 + 1,6 x 2,75 x Cos 45º
        = 66 + 4,4 x 0,7071
        = 69 mm

3. Tinggi Kepala Gigi (Ha)
Ha = 0,8 x M
      = 0,8 x 2,75
      = 1,76 mm

4. Tinggi Kaki Gigi (Hi)
Hi = 1 x M
     = 1 x 2,75
     = 2,75 mm

5. Tinggi Gigi (Hz)
Hz = Ha + Hi
      = 1,76 + 2,75
      = 4,51 mm

6. Panjang Penjuru (R)
           Dt                66
R = ---------- = ------------ = 46,67 mm
       2 Sin β       2 . Sin 45º

7. Lebar Gigi (B)
       1.R       46,67
B = ----- = --------- = 15,5 mm
         3             3



8. Sudut Kepala Gigi

              Ha        1,76
Tg α = ------ = --------- = 0,0377
              R         46,67

      α = 2 º 9’


9. Sudut kaki Gigi

             Hi          2,75
Tg η = ------ = --------- = 0,05892
              R         46,67

        η = 3 º 22’


10. Sudut Muka (Ϫ )
Ϫ = β + α
    = 45º + 2 º 9’
    = 47 º 91’

11. Sudut Potong (λ)

λ = β + η
   = 45º + 3 º 22’
   = 41 º 38’



12. Θ = 90º - 45º
          = 45º



PUTARAN POROS ENGKOL KEPALA PEMBAGI

         40           40             16             4                    12
T = ------- = -------- = 1 ------- = 1 ------ ( 3 ) = 1 -------
          Z           24              24            6                     18



Jadi putaran poros engkol kepala pembagi adalah 1 (satu) putaran ditambah 12 lubang pada kedudukan (posisi) lubang piring pembagi berjumlah 18.

Terima Kasih
Sumber : Falbi

Cara Mengatasi Error 0xc0000142 Pada Autodesk Inventor 2013 di Windows 8

Oktober 03, 2016
Error 0xc0000142 sering dialami orang-orang yang menggunakan windows 8. Nah kali ini saya akan membagikan pengalaman saya tentang mengatasi Error (0xc0000142) pada Autodesk Inventor.
kejadian tersebut dimulai saat adik-adik kelas saya di SMKN 2 Karanganyar sedang belajar menggunakan Autodesk Inventor 2013 salah satu dari mereka ingin mengintalnya di laptopnya. Setelah beberapa menit menunggu mengintal dan akhirnya finish ternyata Autodesk Inventor 2013 tidak dapat dijalankan dengan pemberitahuan seperti pada gambar dibawah ini :

Nah setelah saya melakukan browsing dan sufing di internet saya tidak menmukan satupun artikel tentang error tersebut. Kemudian saya browsing di situs situs forum Inventor luar negeri dan akhirnya saya temukan cara mengatasinya.

Cara mengatasi 0xc0000142 pada Autodesk Inventor :

  • Baca artikel dari saya ini dengan teliti.
  • Download Update Data Base Inventor 2013 dibawah ini :
  • Bukan file dan lakukan Instalasi file tersebut hingga selesai
  • yang terakhir jangan lupa berdoa pada yang kuasa

Sekian Info dari saya terimakasih


Autodesk Inventor Profesional 2014 32/86 bit Full Crack

Oktober 02, 2016

Apa yang Baru di Autodesk Inventor 2014 Fokus untuk Inventor ini rilis adalah untuk meningkatkan produktivitas bagi pengguna baru dan lama di bidang desain perakitan . Kami juga termasuk peningkatan produktivitas untuk suku cadang , membuat sketsa , menggambar , dan lingkungan lainnya berdasarkan permintaan pelanggan lama. Akhirnya , kami menambahkan alat-alat yang membantu Anda berbagi model Inventor lebih luas dengan mitra Anda . Penambahan ini arus berbagi model dengan insinyur dan arsitek bangunan sehingga lebih mudah untuk berkolaborasi melalui layanan Autodesk 360 .Produktivitas yang lebih besarPerintah baru yang disebut Connect mengubah proses desain perakitan . Connect menyediakan metode satu - langkah komponen posisi dan mendefinisikan gerak . Jika Anda baru untuk produk , mudah untuk memahami dan menguasai perilaku perakitan . Jika Anda sudah tahu produk , penciptaan perakitan efisien dan alat manajemen memberikan pengalaman menarik dan produktif .Peningkatan produktivitas lainnya yang kami harap akan menyenangkan Anda adalah:
sebuah metode baru bekerja dengan rakitan yang sangat besar yang disebut ekspres modus beban majelis lima sampai sepuluh kali lebih cepat , sangat meningkatkan waktu untuk bekerja .New perakitan alat diagnostik memungkinkan Anda untuk cepat memahami dan memperbaiki kesalahan hubungan untuk kedua kendala dan koneksi .Majelis copy / paste fungsi menghasilkan salinan identik dengan orientasi dan hubungan utuh.Perbaikan inti pemodelan memungkinkan sukses yang lebih besar dalam campuran yang kompleks dan menyapu .Sebuah slot alat sketsa baru secara dramatis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat obrounds dan slot melengkung .Peningkatan Workflow Interoperabilitas Beberapa alur kerja Bahan Konsisten telah efisien untuk membuatnya lebih mudah untuk membuat perpustakaan kustom .Perpustakaan kustom dapat dibagi antara Inventor , Revit , dan AutoCAD .Kami juga menambahkan alat-alat yang membantu Anda berbagi model Inventor lebih luas dengan mitra Anda . Dengan fitur interoperabilitas BIM baru, Anda dapat mengubah rakitan Inventor rinci dengan mudah menjadi sederhana Keluarga Revit asli untuk digunakan sebagai konten BIM .Penambahan ini arus berbagi model dengan insinyur dan arsitek bangunan sehingga lebih mudah untuk berkolaborasi melalui layanan Autodesk 360.
Screenshot :


Downoad Link :

Pengertian Manufaktur

Pengertian Manufaktur

September 29, 2016

Apa itu manufaktur?
Manufaktur merupakan proses mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Manufaktur berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu manus (tangan) dan factus (membuat). Kombinasi kedua kata tersebut mempunyai arti "dibuat dengan tangan". Manufaktur tersebut kini berkembang sehingga tidak harus bermakna proses yang dibuat dengan tangan atau tradisional. Perkembangan manufaktur sekarang telah menggunakan kontrol komputer dan sistem otomasi. Oleh karena itu, proses manufaktur sekarang dapat dikenal dengan istilah manufaktur modern.




Manufaktur dapat didefinisikan secara teknologi dan ekonomi. Secara teknologi, manufaktur merupakan proses mengubah bentuk, sifat dan penampilan bahan baku (starting materials) menjadi produk melalui proses fisik maupun proses kimia. Di samping itu, secara teknologi proses manufaktur juga diikuti dengan proses perakitan. Secara ekonomi, manufaktur merupakan proses meningkatkan nilai tambah.

Industri manufaktur terdiri dari industri primer, industri sekunder, dan industri tersier. Industri primer mengeksploitasi sumber daya alam, seperti pertanian dan pertambangan. Industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga dapat digunakan oleh konsumen. Industri tersier bergerak di bidang jasa (service). Berikut tabel macam-macam industri:






Berikut klasifikasi proses manufaktur:






Terimakasih




Macam-Macam Teknik Pembubutan

September 29, 2016
Pada proses pembubutan ada beberapa macam teknik yang dapat diterapkan. Masing-masing teknik tersebut memiliki tujuan/maksud tersendiri. Selain itu, perbedaan teknik pembubutan juga memengaruhi geometri hasil pengerjaan. Berikut macam-macam teknologi pembubutan.
  • Pembubutan Silindris
    Pembubutan silindris merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode pembubutan ini digunakan untuk membuat bentuk dengan diameter seragam (seperti poros lurus).
Gambar 1. Pembubutan Silindris, 1. Benda Kerja, 2. Pahat Bubut.


  • Pembubutan Muka (Facing)
    Pembubutan muka merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan muka digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi panjang benda kerja. Ketika melakukan pembubutan kasar (roughing) gerakan pahat dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing gerakan pahat dari dalam ke luar lebih cocok diterapkan.

Gambar 2. Pembubutan Muka.

  • Cutting offCutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada proses cutting off, pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang miring menuju sumbu benda kerja. Oleh karena itu pahat bubut ini memiliki sudut kurang dari 90°. Dengan bentuk ujung potong yang miring, akan diperoleh permukaan pemotongan tanpa sisa (permukaan yang rata) pada ujung benda kerja.


Gambar 3. Cutting off.


  • RecessingRecessing merupakan penyayatan pada benda kerja yang bertujuan untuk membentuk sebuah alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar dengan sumbu benda kerja (sudut pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off. Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk atau sudut pahat saja. Recessing biasanya digunakan untuk membuat alur pemisah antara bentuk pembubutan silindris dan ulir.
Gambar 4. Recessing.


  • PartingParting merupakan pembubutan di mana pahat bubut bergerak sejajar maupun tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan namanya, parting digunakan untuk memotong/memisahkan benda kerja. Beberapa juga mengenalparting sama dengan cutting off.

  • BitingBiting merupakan pembubutan ujung atau muka, di mana arah pemakanan ujung pahat sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan untuk membuat alur atau lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.

Gambar 5. Biting.


  • Pembubutan Bentuk (Form Turning)Pada pembubutan bentuk, ujung potong pahat bubut berukuran besar membentuk kontur pada benda kerja. Teknologi pembubutan bentuk seperti recessing namun perbedaannya terdapat pada bentuk pahat yang unik pada pembubutan bentuk. Bentuk pahat yang unik ini dapat disebut dengan istilah pahat bubut bentuk.
Gambar 6. Pembubutan Bentuk.



  • Pembubutan TirusPembubutan tirus merupakan penyayatan silindris yang menghasilkan perbedaan diameter secara konstan. Metode pembubutan tirus digunakan untuk membuat poros tirus/konis.

Gambar 7. Pembubutan Tirus.


  • Pembubutan CopyPembubutan copy merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk benda kerja sesuai dengan geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut ditransmisikan dengan eretan melintang dan eretan memanjang.

  • Pembubutan UlirPembubutan ulir merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk ulir. Pembubutan ulir terdiri dari pembubutan ulir luar dan ulir dalam. Pembubutan ulir tergolong dalam pembubutan silindris di mana pemakanannya sama dengan pola kisar ulir dari ulir yang akan dibuat.



Gambar 8. Pembubutan Ulir.


  • ChamferingChamfering merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.

Gambar 9. Chamfering.


  • BoringBoring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan pembubutan silindris. Namun perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian dalam benda kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
Gambar 10. Boring.



  • Pengeboran (Drilling)
    Pengeboran dapat juga dilakukan pada mesin bubut. Kebalikan dengan pengeboran pada mesin bor, pengeboran dengan mesin bubut menggunakan mata bor yang tidak berputar (yang berputar benda kerjanya).



Gambar 11. Pengeboran.


  • Reaming
    Reaming mirip dengan drilling. Reaming bertujuan untuk memperbesar diameter lubang hasil pengeboran. Selain itu reaming juga digunakan untuk memperhalus permukaan lubang. Proses reaming merupakan proses lanjutan dari drilling(meskipun tidak wajib dilakukan proses reaming).
  • Knurling
    Knurling atau kadang disebut mengkartel sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan. Knurling merupakan proses pembentukan logam yang digunakan untuk membuat pola arsiran yang bersilangan pada permukaan benda kerja.



Gambar 12. Knurling.


Referensi : Teknik Mesin Manufaktur

Cara Membubut Tirus Dengan Memiringkan Eretan Atas

September 29, 2016
Misalkan berikut gambar benda yang ingin dibuat:
Gambar 1. Benda yang Ingin Dibuat.

Langkah pembubutan:
  • Siapkan dan atur mesin bubut serta perlengkapannya.
  • Pasang benda kerja pada cekam.
  • Bor muka benda kerja dengan bor center.
  • Facing muka benda kerja yang telah dibor tersebut.
  • Balik benda kerja, facing muka yang belum ter-facingFacing hingga mencapai panjang yang diinginkan atau sesuai gambar kerja (facing hingga panjang l).
  • Bor pada muka benda kerja yang telah di-facing tersebut dengan bor center.
  • Kondisikan proses pembubutan benda kerja dengan dua center.
  • Atur kemiringan eretan atas sesuai sudut yang diinginkan. Bila besar sudut belum diketahui, cari besar sudut tersebut dengan persamaan berikut:
Gambar 2. Penamaan Dimensi pada Tirus.

Gambar 3. Persamaan untuk Mencari Sudut α.
Gambar 4. Kemiringan pada Eretan Atas.

Bubut atau sayat benda kerja hingga mencapai diameter D. Gerak penyayatan pahat tersebut harus menggunakan eretan atas (karena eretan atas sudah diatur miring, bila menggunakan eretan memanjang atau eretan melintang hasil pembubutan akan lurus). Diameter D atau diameter yang besar digunakan sebagai pedoman pengukuran karena ujungnya berbentuk sudut lancip. Ujung yang lancip akan lebih mudah diukur dengan jangka sorong (diameterd atau diameter kecil sulit diukur dengan jangka sorong karena ujungnya berbentuk sudut tumpul atau lebih besar dari 90°).


Terimakasih.

Langkah-Langkah Membubut Ulir Segitiga

September 29, 2016
Membubut Ulir Pada umumnya bentuk ulir adalah segitiga atau V (ulir metric dengan sudut 60* dan ulir withworth 55* ), segi empat dan trapezium (sudut ulir 29* ). Cara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut:

  1. Bubutlah diameter ulir. 
  2. Bubutlah alur pembebas sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir. 
  3. Pinggulah ujung dari benda kerja. 
  4. Serongkan eretan atas setengah dari sudut ulir yang akan dibuat dan pasanglah pahat ulir. 
  5. Ambillah mal ulir yang akan dibuat. 
  6. Tempatkanlah ujung pahat tegak lurus terhadap benda kerja. 
  7. Kencangkan baut-baut penjepit bila pahat sudah sama tinggi dengan senter dan lurus dengan benda kerja. 
  8. Tempatkan tuas-tuas pengatur transporter menurut tabel sesuai dengan banyaknya ulir yang akan dibuat. 
  9. Masukkan roda gigi agar mesin jalannya secara ganda. 
  10. Jalankan mesin dan kenakan ujung pahat sampai benda kerja tersentuh. 
  11. Hentikan mesin dan tariklah eretan kekanan. 
  12. Putarlah cincin pembagi, sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada eretan lintang dan tidak merubah kedudukannya. 
  13. Majukan eretan lintang 3 garis pada cincin pembagi, maka pahat maju untuk penyayatan. 
  14. Putar cincin pembagi sehingga angka 0 lagi dan eretan lintang tidak boleh bergerak. 
  15. Jalankan mesin 
  16. Masukan tuas penghubung transporter pada waktu salah satu angka pada penunjuk ulir bertepatan dengan angka 0. 
  17. Bila pahat sudah masuk pada pembebas, putarlah kembali eretan lintang sehingga pahat bebas dari benda kerja. 
  18. Kembalikan eretan. 
  19. Hentikan mesin.
Sekian semoga bermanfaat by Machinedo Blog

Perawatan Alat Ukur Presisi

Perawatan Alat Ukur Presisi

September 29, 2016
Mikrometer
Hasil gambar untuk mikrometer

Hindarkan dari benturan keras atau jatuh
Jangan memaju mundurkan poros ukur dengan memutar sengkang atau landasan ukur.

Pemeliharaanya :

  1. Bersihkan debu atau kotoran pada poros ukur dan bagian-bagian lainnya sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus.
  2. Lumasi dengan minyak pelumas bagian poros ukur dan bagian lainnya.
  3. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung, kelembapan tinggi dan debu dan kotoran.



Mistar Sorong
Hasil gambar untuk caliper
Pemeliharaanya :

  1. Hindarkan dari benturan keras atau jatuh.
  2. Ujung-ujung rahang ukur maupun sisi-sisi ukur harus. dipelihara atau dijaga jangan sampai cacat.
  3. Bersihkan debu atau kotoran sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus.
  4. Lumasi permukaan peluncur dan bagian lainnya dengan sedikit minyak pelumas sesudah pemakaiannya.
  5. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung, kelembapan tinggi, debu atau kotoran.
Pengukur Sudut
          Hasil gambar untuk pengukur sudut

Pemeliharaannya :

  1. Lumasi bagian engsel dan bagian-bagian yang bergesekan.
  2. Hindarkan benturan yang dapat merusak sisi-sisi ukurnya.


Dial Indikator
Hasil gambar untuk dial indicator

Pemeliharaannya :

  1. Dial indicator jangan sampai jatuh atau terkena benturan keras.
  2. Bersihkan debu atau kotoran dari poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian.
  3. Jangan melumasi poros peraba dengan minyak agar debu tidak melekat.
  4. Cara menaikkan dan menurunkan poros peraba haruslah hati-hati, jangan menimbulkan sentakan mekanisme didalamnya.
  5. Penyimpanan dial indicator secara baik harus bebas dari sinar matahari secara langsung, kelembapan tinggi, dan debu atau kotoran.


Mal Radius, Mal Ulir, dan Mal Sudut Bor

Pemeliharaanya :

Pemeliharaan yang utama untuk mal-mal ialah menjaganya dari karat dan rusaknya bidang periksanya.

Profile Projector

Pemeliharaanya :

a. Batang Ulir
Batang ulir sebagai elevator untuk mengatur focus dilapisi (cukup tipis saja) dengan gemuk atau vat secara berkala.

b. Membersihkan Lensa
            1. Bahan lensa lunak
            2. Gunakan kapas/kain katun
            3. Basahi kapas/kain katon dengan alkohol

c. Cermin Pemantul
            1. Cegahlah dari kotoran, debu,
            2. Hilangkan kotoran dengan hembusan udara
            3. jangan digosok


d. Tempat benda kerja
            1. bersihkan dengan kain katun halus

e. Layar proyeksi
            1. Gunakan kain katun halus untuk membersihkan
            2. Basahi kain katon dengan deterjent dan air
            3. Gosoklah hati-hati
            4. Keringkan dengan kain katun halus
            5. Jangan menggunakan ether, thinner

Blok Ukur


Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran yang dikehendaki, letakkan di atas lap yang bersih dan tutup kembali kotak penyimpanannya.

Pemeliharaanya :

  1. Bersihkan vaselin yang menutupi dengan wash bensin
  2. Keringkan dengan kain katun/tissue.
  3. Letakkan blok ukur yang telah bersih dengan muka ukur terletak disamping.
  4. Muka ukur jangan sampai tersentuh,pegang sisi lain, karena keringat kita mengandung asam dapat merusak muka ukur.
  5. Susun blok ukur secara berurutan sehingga dicapai ukuran yang dikehendaki.
  6. Hindari gesekan berlebihan antara blok ukur dengan benda kerja.
  7. Setiap selesai digunakan blok ukur selalu dibersihkan kemudian diberi vaseline.
  8. Jika blok ukur banyak yang berkarat atau banyak goresan harus digosok kembali.
  9. Hindarkan pemakain blok ukur sebagai ganjal bagi benda ukur atau alat ukur lain.